ASAM DAN BASA


Haii sahabat juara-kimia.blogspot.com sudah lama kita tidak berjumpa lagi ya hehe.. Pada kali ini juara-kimia.blogspot.com akan membahas tentang "asam dan basa" Pasti sahabat semua sudah tau apa itu asam bukan dan bagaimana rasanya, tetapi sahabat, ternyata dikimia, asam banyak sekali jenis-jenis nya bukan hanya asam yang dapat kita temui di buah-buahan atau makanan. Begitu juga dengan basa, banyak sekali jenis-jenis dan sifat-sifat nya. Sahabat semua penasaran ya?? Yukk langsung aja kita bahas dibawah..

A. PENGERTIAN ASAM DAN BASA

1. ASAM

Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau biasa disebut korosif. Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas Hidrogen, sebagai indikator sederhana terhadap senyawa asam, dapat digunakan kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Asam klorida dalam getah pencernaan dilambung, asam asetat sebagai asam penyusun dalam cuka, asam karbonat yang memberikan rasa segar dalam minuman berkarbonat, dan asam sitrat yang dikandung dalam berbagai jeruk.

2. BASA



Basa merupakan zat yang memiliki sifat sifat yang spesifik, seperti lilin. Jika mengenai kulit kulit dan terasa getir, serta dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Banyak orang mengenali bau rangsang yang kuat (dari) basa amonia, lazim digunakan dalam bentuk larutan air dan berbagai cairan pembersih sebagai pemati hama.

B. TEORI ASAM BASA

Teori Arrhenius

Teori asam - basa Arrhenius Pada tahun 1807, seorang ilmuan dari Swiss yang bernama Svante Arrhenius mengemukakan teori asam dan basa sebagai berikut. 

a. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion H+.

Contoh  asam dan reaksi ionisasinya dalam air:

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) 
HBr(aq) H+(aq) + Br-(aq) 
HCN(aq) H+(aq) + CN-(aq)
HNO3(aq) H+(aq) + NO3-(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq) 
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq) 
H2CO3(aq) 2H+(aq) + CO32-(aq)


Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 

1) asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air hanya menghasilkan satu ion H+ Contoh: HCl. HBr, HCN, HNO3, CH3COOH. 
2) asam diprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan dua ion H+. Contoh:  H2SO4, H2CO3, H2S. 
3) asam triprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan tiga ion H+. Contoh:  H3PO3, H3PO4 Secara umum senyawa asam yang menghasilkan dua, tiga ion H+ atau lebih disebut asam poliprotik.

b. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.


Perhatikan contoh reaksi berikut dalam air
LiOH(aq) ⎯→ Li+(aq) + OH-(aq) 
NaOH(aq) ⎯→ Na+(aq) + OH-(aq) 
KOH(aq) ⎯→ K+(aq) + OH-(aq) 
Mg(OH)2(aq) ⎯→ Mg2+(aq) + 2OH-(aq) 
Ca(OH)2(aq) ⎯→ Ca2+(aq) + 2OH-(aq) 
Al(OH)3(aq) ⎯→ Al3+(aq) + 3OH-(aq)

Sebagaimana pengelompokan asam, maka basa dapat dikelompokkan berdasarkan gugus OH- yang diikatnya, yaitu: 
1. basa monohidroksi, 
2. basa dihidroksi, dan
3. basa trihidroksi.

Teori Asam Basa Bronsted- Lowry

Dalam Arrhenius tidak dapat menjelaskan suatu larutan yang pelarutnya bukan air. 
Untuk melengkapi kekurangan teori Arrhenius tersebut pada tahun 1923, dua orang ilmuwan yang secara terpisah yaitu Johanes Nicolas Bronsted (1879-1947) dari Denmark dan Thomas Lowry seorang Kimiawan dari Inggris, mengemukakan teori yang sama mengenai asam dan basa. 

Menurut Bronsted Lowry 
• asam adalah zat  yang dalam reaksi bertindak sebagai donor proton (memberi ion H+) 
• basa adalah zat yang dalam reaksi bertindak sebagai akseptor proton (penerima ion H+) HCl dalam air bersifat asam, dapat dijelaskan sebagai berikut. 

HCl(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-(aq)

Dalam reaksi tersebut:
- HCl diubah menjadi Cl-, jadi HCl sebagai donor proton (memberikan ion H+) HCl asam
- H2O diubah menjadi H3O+,   jadi H2O  sebagai akseptor proton (menerima ion H+) H2O  basa
- HCl dan Cl- disebut pasangan asam – basa konjugasi
- H2O dan H3O+ disebut pasangan basa – asam konjugasi

Reaksi NH3 dalam air NH3(g) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
Dalam reaksi tersebut :
- NH3 diubah jadi NH4+, jadi NH3 sebagai akseptor proton (penerima ion H+) NH3 sebagai basa
- H2O diubah menjadi OH-, maka H2O sebagai donor proton (pemberi ion H+) jadi H2O sebagai asam
-  NH3 dan NH4+ disebut pasangan basa – asam konjugasi
-  H2O dan OH- disebut pasangan asam – basa konjugasi

Sifat asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry bersifat "relatif" artinya sifat asam dan basa itu bergantung pada pasangan reaksinya. Jika pasangan reaksinya lebih bersifat asam maka zat itu bersifat basa, sebaliknya bila pasangan reaksinya itu lebih bersifat basa maka zat itu bertindak (bersifat) sebagai asam.

 Teori asam basa Lewis 


Pada tahun 1938, G.N. Lewis menyatakan teori asam basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. Hal ini dapat disimak dari reaksi antara AlCl3 dengan NH3 berikut.



Molekul AlCl3 menerima sepasang elektron bebas dari molekul NH3 untuk berikatan. Ikatan yang terjadi antara Al dan N adalah ikatan kovalen koordinasi. Pada reaksi tersebut molekul AlCl3 bertindak sebagai asam dan molekul NH3 sebagai basa. 




DAFTAR PUSTAKA

adminami01. (2019, 07 27). Rumusrumus.com. Diambil kembali dari Pengertian, Sifat dan Teori Asam Basa Dalam Kimia: https://rumusrumus.com/teori-asam-basa/

Kompasiana. (2015, 06 26). Diambil kembali dari Pengertian Asam, Basa dan Garam: https://www.kompasiana.com/1991/55009b8fa33311d3725118c8/pengertian-asam-basa-dan-garam

WIKI BUKU. (2019, 10 2). Diambil kembali dari Subjek:Kimia/Materi:Asam, Basa, Garam: https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Kimia/Materi:Asam,_Basa,_Garam





Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer